Elang Flores (Spizaetus
floris) merupakan salah satu jenis raptor (burung
pemangsa) endemik yang dipunyai Indonesia. Sayangnya elang flores yang
merupakan burung pemangsa endemik flores (Nusa Tenggara) ini kini
menjadi raptor yang paling terancam punah
lantaran populasinya diperkirakan tidak melebihi 250 ekor sehingga
masuk dalam daftar merah (IUCN Redlist) sebagai Critically
Endangered (Kritis). Status konservasi dan jumlah populasi ini jauh
di bawah Elang
Jawa (Spizaetus bartelsi) yang status konservasinya Endangered
(Terancam).
Elang
flores (Spizaetus floris) semula dikelompokkan sebagai anak
jenis (subspesies) dari elang brontok (Spizaetus cirrhatus)
dengan nama ilmiah (Spizaetus cirrhatus floris). Tetapi mulai
tahun 2005, elang flores ditetapkan sebagai spesies tersendiri. Dan saat
itu pula, elang flores yang merupakan raptor endemik Nusa Tenggara
dianugerahi status konservasi Critically Endangered. Daftar
burung langka lainnya silahkan baca: Daftar
Burung Langka dan Terancam Punah.
Elang flores dalam bahasa inggris
dikenal sebagai Flores Hawk-eagle. Dalam bahasa ilmiah
(latin) dikenal sebagai Spizaetus floris.
Ciri-ciri. Burung elang
flores mempunyai ukuran tubuh yang sedang, dengan tubuh dewasa
berukuran sekitar 55 cm. pada bagian kepala berbulu putih dan terkadang
mempunyai garis-garis berwarna coklat pada bagian mahkota.
Tubuh elang flores berwarna coklat
kehitam-hitaman. Sedangkan dada dan perut raptor endemik flores ini
ditumbuhi bulu berwarna putih dengan corak tipis berwarna coklat
kemerahan.
Ekor elang flores berwarna coklat yang memiliki garis gelap sejumlah
enam. Sedangkan kaki burung endemik ini berwarna putih.
Persebaran, Populasi, dan
Konservasi. Elang flores merupakan raptor (burung pemangsa)
endemik Nusa Tenggara yang hanya dapat ditemukan di pulau Flores,
Sumbawa, Lombok, Satonda, Paloe, Komodo, dan Rinca.
Burung ini biasa mendiami hutan-hutan
dataran rendah dan hutan submontana sampai ketinggian 1600 meter di atas
permukaan laut (m. dpl).
Populasi raptor endemik flores ini di
alam bebas diperkirakan tidak lebih dari 250 ekor individu dewasa (IUCN
Redlist, 2005). Lantaran sedikitnya jumlah individu dan persebaran
populasinya yang sempit maka elang flores (Spizaetus floris)
langsung ditetapkan sebagai salah satu spesies burung dengan status
konservasi “kritis” (Critically Endangered) sejak pertama
kali raptor endemik ini berstatus sebagai spesies tersendiri yang
terpisah dari elang brontok.
Klasifikasi Ilmiah:
Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Aves; Ordo: Falconiformes;
Famili: Accipitridae; Genus: Spizaetus; Species: Spizaetus
floris
Referensi:
www.iucnredlist.org/apps/redlist/details/150770/0; www.burung.org;
raptorindonesia.org; Gambar:
www.arkive.org/flores-hawk-eagle/spizaetus-floris;
www.globaltwitcher.com/photo_info.asp?photoid=20197;
No comments:
Post a Comment