Hewan undur-undur ternyata
bisa terbang. Hewan yang kita kenal sebagai Undur-undur
lantaran suka bergerak mundur dan menggali rumah berbentuk corong
ternyata hanya larva. Hewan undur-undur mengalami proses metamorfosis
dari telur, larva, kepompong, hingga menjadi Undur-undur dewasa. Saat
dewasa Undur-undur mempunyai sayap dan bisa terbang.
Undur-undur adalah nama umum dari
berbagai jenis spesies serangga yang terkumpul dalam famili
Myrmeleontidae. Hewan Undur-undur ini terdiri lebih dari 2.000 spesies
yang hidup tersebar di seluruh dunia, terutama daerah bersuhu hangat.
Nama Undur-undur
diberikan lantaran kebiasaan larvanya dalam berjalan mundur saat
membuat sarang jebakan. Sedang di beberapa negara Undur-undur disebut
sebagai antlion (semut singa) karena kebiasaannya menjebak dan
memangsa semut sehingga menjadi ‘singanya para semut’. Nama familinya,
Myrmeleontidae merupakan bahasa latin yang berasal dari kata myrmex
(semut) dan leon (singa) sehingga nama Myrmeleontidae secara
harfiah bisa diartikan “semut singa”. Sedangkan Undur-undur dewasa yang
mampu terbang, jarang diperhatikan dan dikenali lantaran merupakan hewan
nokturnal tang aktif pada sore dan malam hari.
Ciri dan Metamorfosisi
Undur-undur. Penampilan Undur-undur dewasa sekilas mirip Capung
namun memiliki antena yang panjang. Ukurannya relatif kecil, bervariasi
antar satu spesies dengan lainnya dengan panjang tubuhnya antara 4-10
cm. Kemampuan terbang Undur-undur tidak selincah Capung.
Undur-undur (antlion) mengalami
proses
metamorfosis sempurna mulai dari telur, larva, kepompong, hingga
Undur-undur dewasa. Perkembangan Undur-undur dimulai ketika betina
meletakkan telurnya di dalam tanah berpasir.
Telur undur-undur akan menetas menjadi
larva. Larva inilah yang sering kita lihat yang mempunyai tubuh gempal,
pipih, berkaki enam, dan memiliki sepasang taring panjang di kepalanya.
Larva Undur-undur membuat jebakan di tanah dengan cara bergerak mundur
dan memakai tubuhnya untuk menggali hingga akhirnya membentuk sarang
jebakannya yang berbentuk seperti corong.
Makanan larva Undur-undur adalah jenis Arthropoda
kecil, terutama semut. Yang unik, larva Undur-undur tidak memiliki anus
sehingga sisa metabolisme akan disimpan dan baru dikeluarkan ketika
mereka sudah menjadi Undur-undur dewasa.
Setelah menjadi larva, hewan Undur-undur (antlion)
akan menjadi kepompong atau pupa. Bentuk kepompong Undur-undur mirip
butiran pasir yang terkubur hingga beberapa centimeter di dalam tanah.
Setelah sekitar satu bulan, kepompong berubah menjadi Undur-undur dewasa
dan mulai tumbuh sayap sehingga mampu terbang.
Undur-undur dewasa mulai terbang untuk
mencari pasangan dan melakukan perkawinan. Rata-rata usia Undur-undur
dewasa hanya sekitar 20-25 hari saja. Makanan Undur-undur dewasa
bervariasi. Sebagian spesies memakan serangga, sedangkan spesies lainnya
memakan nektar (sari bunga) dari bunga.
Undur-undur dewasa yang telah bisa
terbang ini akan mencari pasangan untuk melakukan perkawinan. Perkawinan
sepasang Undur-undur dilakukan dengan hinggap di pohon. Uniknya,
proses kopulasi (senggama) yang dilakukan Undur-undur dengan
cara saling melekatkan ujung ekornya mampu berlangsung hingga dua jam.
Setelah itu, sang betina akan mencari tempat untuk bertelur.
Konon Undur-undur (larva) mempunyai
khasiat untuk menyembuhkan diabetes dan stroke. Sayangnya saya tidak
paham bagaimana cara mendapatkan khasiatnya. Juga jika dikaji secara
klinis.
Ingat Undur-undur, ingat masa kecil.
Saya suka sekali ‘mengail’ Undur-undur dengan cara memasukkan sebatang
ijuk ke dalam liang atau rumahnya. Sang Undur-undur akan menggigit ijuk
sehingga dengan mudah hewan ini bisa diangkat. Tak tahunya, hewan ini
bisa melakukan metamorfosis yang kemudian membuatnya bisa terbang.
Klasifikasi ilmiah. Kerajaan: Animalia;
Filum: Arthropoda; Upafilum: Hexapoda; Kelas: Insecta; Upakelas:
Pterygota; Infrakelas: Neoptera; Ordo: Neuroptera; Famili:
Myrmeleontidae.
Referensi dan gambar:
-
id.wikipedia.org/wiki/Undur-undur
-
www.ozanimals.com/Insect/Antlion/Myrmeleontidae%20family/.html
-
commons.wikimedia.org (gambar Undur-undur)
No comments:
Post a Comment