Tuesday, November 8, 2011

ALLOH SWT MAHA ADIL

       Setiap orang di Jawa khususnya dan di Indonesia umumnya pasti kenal dengan kue Mangkuk. Kue berbentuk kerucut terbuat dari tepung ketan yang biasanya berwarna-warna namun rasanya tetap sama. ada yang warna merah, kuning, hijau, ungu dll. Secara logika, tidak mungkin seorang pembuat kue, setelah mencetak kue yang berwarna-warni, hanya akan memilih kue yang berwarna tertentu saja. Misalnya Saya seorang Pembuat kue. saya membuat kue dengan warna kuning, hijau, merah, ungu dan biru masing-masing warna 10 kue. setelah 50 kue jadi, saya hanya akan memilih kue berwarna Merah karena saya suka warna merah. Dan Merah menurut saya adalah yang paling benar. Sedangkan Kue-kue yang berwarna selain merah akan saya masukan semua ketempat Sampah. Bukankah ini merupakan ketidakadilan? Bukankah saya telah melakukan hal yang sia-sia? kenyata'anya, setiap pembuat kue pasti akan memilih kue-kue terbaik dari setiap warna. dan akan meninggalkan kue-kue yang gagal bentuk atau kurang menarik dari setiap warna. dan ini adalah pendapat yang paling logis dari setiap orang.
     Begitu juga dengan Manusia. Manusia di dunia ini diciptakan berbeda-beda. ada yang berkulit hitam, kuning, putih. bersuku -suku, berbangsa-bangsa dan beragama-agama. Setiap manusia memiliki hak yang sama untuk mengirup oksigen yang sama, hak yang sama untuk hidup.hak yang sama untuk meminum air yang di keluarkan bumi. Alloh Maha Adil. Alloh pasti punya rahasia di balik itu semua. tidak mungkin Alloh menciptakan manusia yang bermacam-macam suku, agama dan ras, namun hanya akan memilih dari suku tertentu, agama tertentu atau ras tertentu. Alloh pasti akan memilih manusia manusia yang terbaik. Alloh pasti akan memilih manusia yang dekat kepadaNya melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya. 

AL-QUR'AN:
     Telah sempurna kalimat-kalimat Tuhanmu dengan kebenaran dan keadilan.
     Tidak ada perobahan-perobahan pada kalimatNya.
     Ia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
     (Al-An'aam: 115)
 
     Tiada kami menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya dirinya sendiri;
     maka Tuhan-Tuhan mereka yang mereka sembah selain Allah itu tak dapat
     membela sedikitpun apabila datang siksaan Tuhanmu. Dan tiada mereka bertambah,
     selain dengan kebinasaan.
     (Hud: 101)
 
   Sebagian besar agama di dunia ini adalah agama turunan. Seseorang sejak lahir sudah beragama A misalnya.
sewaktu dewasa pasti dia akan menganggap hanya agamanyalah yang paling benar. bagaimana jika dia terlahir
beragama B? atau agama C? jika dia merasa agamanya lah yang paling benar, bagaimana dengan nasib orang-
lain yang terlahir sebagai pemeluk agama lain? Sang Pencipta tidak mungkin menciptakan manusia namun hanya
memilih kelompok tertentu. Sang Pencipta akan memilih manusia-manusia Terbaik. Dan Alloh Maha adil 
dan Maha Mengetahui.


Orang Yang Baik di Dunia adalah Orang Yang Baik di Akhirat

Dari Qabishah Ibnu Burmah al- Asadi berkata,

“Saya berada di samping Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam, lalu saya mendengarnya bersabda,“Orang yang baik di Dunia adalah orang yang baik di Akhirat, dan orang yang keji di Dunia adalah orang yang keji di Akhirat”.(Shahih Lighairihi, di dalam Kitab ar- Ruadhun Nadhir (No. 1031, 1082).

Qabishah bin Burmah al- Asadi tidak memiliki sedikitpun riwayat dalam Kutubus- Sittah).

Maksudnya: Pelaku kebaikan mendapatkan kebaikan dari Alloh, dan pelaku kemunkaran akan ditimpa kemunkaran tersebut (siksa) di akhirat. Saya berkata, ‘Seolah- olah hadits tersebut merupakan tafsir dari firman Alloh, “Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, maka niscaya dia melihat balasannya”. (QS. Az- Zalzalah (99): 8).

Dari Mu’tamir berkata, “Saya menyebutkan kepada bapak saya hadits Abu Utsman dari Salman, bahwasanya dia berkata, “Sesungguhnya pelaku kebaikan di Dunia mereka adalah pelaku kebaikan di Akhirat”. Lalu Mu’tamir berkata, “Sesungguhnya saya mendengar hadits tersebut dari Abu Utsman yang meriwayatkan hadits dari Salman, maka saya tahu bahwa kebaikan itu seperti itu dan aku sama sekali tidak pernah mengatakan hadits itu pada orang lain. (Menurut riwayat Abu Utsman, Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda seperti itu)”.

Jadilah sebaik-baiknya manusia di dunia. perbaiki dirimu sebelum menilai orang lain. janganlah merasa paling benar karena kebenaran sejati hanyalah milik ALLOH SWT.
ALLOH Maha Adil lagi Maha Mengetahui semua yang ada di hati, langit dan Bumi

No comments:

Post a Comment