Aku sudah mulai merokok saat Kelas 6 SD. aku sekolah di SD Negeri Punten Batu yang konon banyak orang bilang SD ini tempatnya anak Nakal. Agus A.K.A Jacky adalah anak yang berandil besar membuatku jadi seorang perokok.
Satu kelas berisi 18 orang cowok dan 18 cewek. dan si agus hampir setiap hari minta uang Rp100 dari setiap anak. uang terkumpul Rp 1800 dan ini pas untuk beli rokok waktu itu merk nya Union. isi 16, kita bagi satu kelas. Dan jika dari kami ada yang g mau kasih uang ato g mau merokok, maka akan jadi sasaran empuk si Agus untuk jadi samsak hidup.kurang ajar. Agus juga merupakan tetangga dekatku. tak jarang Agus menyuruhku mencuri rokok Bapakku untuk dipake berdua. dan aku mulai ketagihan.
Ini berlanjut sampai aku SMP. aku jarang ikut upacara karena setiap saat upacara aku memilih menikmati rokok ku di kebun belakang sekolah. kali ini aku solo karier. beli rokok sendiri dan aku nikmati sendiri. waktu itu harga eceran Surya masih Rp 250.
Saat STM bahkan lebih parah. aku punya gank anak jalanan. saat ngamen, di jalan jika nemuin puntung rokok yang masih panjang, maka itu adalah sebuah rejeki. langsung ku ambil dan kunikmati karena aku selalu bawa korek dari rumah.
aku baru berhenti merokok saat setelah Bapak ku meninggal. Bapak meninggal karena sakit di Paru-Paru. ini jadi motivasi dan membuatku berikrar untuk mengakhiri hubungan dengan Rokok. Rokok telah membunuh Bapak ku Kawan!!!
No comments:
Post a Comment