Monday, December 17, 2012

Penemuan tempat tidur batu


Penemuan tempat tidur batu di kawasan Bukit Barisan, Desa Bandar Jaya, Kecamatan Dempo Selatan. Warga setempat menemukan peninggalan situs prasejarah dari zaman purba. Beberapa penemuan tersebut berupa tempat tidur batu yang dikenal sebagai batu Rai Tempat tidur Puyang Rei Tabing, Jeka Tapak kaki, serta beberapa perkakas seperti kapak dan batu ulekan.

Dari pengamatan di Desa Bandar Jaya Kecamatan Dempo Selatan, terlihat bongkahan batu besar yang dipercaya sebagai tempat tidur batu. Tempat tidur batu peninggalan zaman prasejarah berukuran 1,5×3 Meter tersebut terletak di bantaran Sungai Endikat. Di atas tempat tidur batu tersebut terdapat kapak batu selebar 5 Cm, panjang 7 Cm dan batu bulat mirip ulekan.
Tempat tidur batu tersebut ditindih lagi dengan batu besar yang memanjang dengan ukuran lebar 5 Meter, panjang 7 Meter dan di atasnya juga tumbuh pohon besar. Tidak hanya itu tempat tidur batu tersebut juga terdapat tiga batu penyangga yang terletak di bawah tempat tidur yang diduga sebagai penyangga tempat tidur tersebut.
Lokasi penemuan situs berjarak 8 Kilometer dari Dusun Talang Kubangan atau 2,5 jam berjalan kaki dengan jarak sekitar 25 Km dari pusat Kota Pagaralam. Untuk mencapai lokasi harus berjalan kaki melewati hutan lindung dan perbukitan, jurang dan sungai bebatuan yang dikenal dengan Sungai Indikat.
“Kami mengenal batu ini sebagai Tempat tidur Puyang Rie Tebing,” kata Ketua RW 04 Dusun Talang Kubuangan, Kecamatan Dempo Selatan, Manto didampingi RT 9 Haidir.
Dianggap Keramat Menurutnya warga yang berkebun di daerah tersebut, sudah sering melihat rajang batu tersebut, namun tidak berani mendekat karena diyakini keramat. Meskipun ada warga yang datang tetapi karena dianggap keramat maka tidak satupun benda yang ada di atas batu tersebut hilang atau bergeser.
“Warga di sini tidak ada yang berani untuk mengambil barang yang ada di situ, karena dikenal keramat,” jelas Haidir.
Dari cerita yang berkembang di masyarakat, lokasi tersebut dipercaya warga sebagai tempat tinggal nenek moyang masyarakat Besemah atau lebih dikenal dengan Puyang Jeme Besemah.
“Dari banyaknya hasil penemuan, serta cerita nenek moyang, di daerah ini dipercaya sebagi kampung peninggalan neneng moyang,” jelas Haidir.
Ia menambahkan sebetulnya di daerah ini cukup banyak peninggalan sejarah puyang atau nenek moyang dahulu. Namun karena warga tidak faham sehingga dibiarkan dan hanya menjadi cerita unik setiap ada pertemuan.
Hal senada diucapkan oleh Firman, salah seorang penunjuk jalan ke kawasan itu. Daerah seluas 50 Hektare ini banyak peninggalan nenek moyang. Peninggalan itu diantaranya batu tapak kaki, batu bertulis, gua dan termasuk tempat tidur batu.
“Bukan hanya tempat tidur, tetapi batu tulis, tapak kaki, dan masih banyak yang lain,” ujarnya.
Sementara itu Balai Arkeologi Palembang, Kristantina Indriastuti mengungkapkan penemuan itu cukup luar biasa karena selama ini hunian masa paleolitic hanya ada di daerah Lahat dan mesolitic ada di gua Kabupaten OKU. Namun untuk memastikan zaman apa dan apa jenis situs itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut termasuk jenis kapak dan batu yang berada di sekitar tempat tidur itu.
“Perlu ada penelitian lebih lanjut untuk memastikan peninggalan zaman apa,” jelas Kristantina.

No comments:

Post a Comment