MERAH PUTIH: lambang NENEK MOYANG NUSANTARA sejak 6000 tahun yang lalu
MERAH PUTIH bukan hanya LAMBANG JAWA tapi lambang NENEK MOYANG NUSANTARA sejak 6000 tahun yang lalu
oleh sebagian masyarakat masih ditafsirkan sebagai “reinkarnasi” simbol-simbol jawa. Memang Muhammad Yamin menuliskan merah putih (gula kelapa) merupakan bendera kerajaan Majapahit di Jawa Timur, dan pernah pula dipakai oleh Kerajaan Mataram di Jawa Tengah.
oleh sebagian masyarakat masih ditafsirkan sebagai “reinkarnasi” simbol-simbol jawa. Memang Muhammad Yamin menuliskan merah putih (gula kelapa) merupakan bendera kerajaan Majapahit di Jawa Timur, dan pernah pula dipakai oleh Kerajaan Mataram di Jawa Tengah.
Kombinasi merah putih dipelihara oleh tradisi Jawa, misalnya dalam
upacara selamatan yang menggunakan jenang abang putih (bubur merah
putih). Atau dalam pembuatan rumah di kampung-kampung di Jawa masih
mensyaratkan adanya kain merah putih yang dibalutkan pada blandar, kayu
yang digunakan untuk penyangga kuda kuda atap rumah.
Muhammad
Yamin tentu saja tidak setuju jika merah putih merupakan warna tipikal
Jawa atau mewakili agama tertentu. Dengan argumen yang penuh data
historis, Yamin menegaskan bahwa Kerajaan Sriwijaya di Sumatera yang
Budhis juga menggunakan warna ini. Tradisi orang Papua juga menghormati
merah putih, misalnya dengan “pepeda” (campuran sagu putih dengan buah
soradi berwarna merah). Dalam bukunya yang terkenal, 6000 Tahun Sang
Merah Putih (terbit tahun 1951), Yamin menegaskan bahwa usia sang merah
putih telah mencapai 6000 tahun, jauh sebelum kebudayaan Jawa
terdefinisikan dan sebelum Hindu mendominasi Nusantara.Menurut Yamin,
sekitar 6000 tahun yang lalu terjadi perpindahan orang-orang Austronesia
ke Nusantara Indonesia melalui semenanjung Malaya dan Philipina. Pada
zaman itu manusia memiliki cara penghormatan atau pemujaan terhadap
matahari dan bulan. Matahari dianggap sebagai lambang warna merah dan
bulan sebagai lambang warna putih. Sehingga zaman itu disebut pula zaman
aditya candra. Aditya berarti matahari, candra berarti bulan.
Penghormatan terhadap merah putih seusia migrasi orang-orang yang kelak
di sebut bangsa Indonesia 6000 tahun yang lalu. Sama sekali tidak ada
hubungannya dengan suku atau agama tertentu.
Richadiana Kartakusuma
Asal-Usul
Bendera Merah PutihBendera nasional Indonesia adalah sebuah bendera
berdesain sederhana dengan dua warna yang dibagi menjadi dua bagian
secara mendatar (horizontal). Warnanya diambil dari warna Kerajaan
Majapahit. Sebenarnya tidak hanya
kerajaan Majapahit saja yang memakai bendera merah putih sebagai lambang kebesaran. Sebelum Majapahit, kerajaan Kediri telah memakai panji-panji merah putih. Selain itu, bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya , bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII.
Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang – pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.
Di jaman kerajaan Bugis Bone,Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone. Bendera Bone itu dikenal dengan nama Woromporang. Pada waktu perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro memakai panji-panji berwarna merah putih dalam perjuangannya melawan Belanda.
Bendera yang dinamakan Sang Merah Putih ini pertama kali digunakan oleh para pelajar dan kaum nasionalis pada awal abad ke-20 di bawah kekuasaan Belanda. Setelah Perang Dunia II berakhir, Indonesia merdeka dan mulai menggunakan bendera ini sebagai bendera nasional
kerajaan Majapahit saja yang memakai bendera merah putih sebagai lambang kebesaran. Sebelum Majapahit, kerajaan Kediri telah memakai panji-panji merah putih. Selain itu, bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya , bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII.
Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang – pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.
Di jaman kerajaan Bugis Bone,Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone. Bendera Bone itu dikenal dengan nama Woromporang. Pada waktu perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro memakai panji-panji berwarna merah putih dalam perjuangannya melawan Belanda.
Bendera yang dinamakan Sang Merah Putih ini pertama kali digunakan oleh para pelajar dan kaum nasionalis pada awal abad ke-20 di bawah kekuasaan Belanda. Setelah Perang Dunia II berakhir, Indonesia merdeka dan mulai menggunakan bendera ini sebagai bendera nasional
sasaji untuk arema dan aremania se indonesia
ReplyDelete