Penelitian Situs Gunung Padang ini terus dilanjutkan untuk membuka tabir siklus bencana
Staf Khusus Presiden Bidang Bencana dan Bantuan Sosial, Andi Arief, menyatakan bahwa penelitian situs Gunung Padang akan dipercayakan kepada sebuah tim permanen lintas keilmuan. Mereka berada di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Menunggu terbentuknya tim lintas keilmuan itu, sudah ada Tim Terpadu Riset Mandiri yang berada di bawah koordinasi Tim Katastrofik Purba yang dibentuknya.
"Sambil menunggu terbentuknya tim terpadu oleh Kemendikbud, para periset kebumian merasa perlu menyempurnakan risetnya dengan bekerjasama dengan para peneliti indpenden dari arkeologi, arsitektur, astronomi dan lain-lain membentuk tim terpadu riset mandiri. Diharapkan tim terpadu riset mandiri ini menjadi tim transisi sampai terbentuknya tim terpadu oleh kemendikbud," kata Andi Arief dalam pernyataan tertulis yang diperoleh VIVAnews, Kamis 24 Mei 2012.
Andi menjelaskan, hasil riset tim ini telah dipaparkan di 9 forum seminar. Dari seminar-seminar inilah muncul rekomendasi pembentukan tim permanen yang memadukan berbagai bidang ilmu.
"Inisiatif para periset kebumian yang meneliti Gunung Padang secara independen dipandang menginspirasi satu pendekatan baru dalam dunia arkeologi dan keilmuan yang lain," kata Andi Arief.
Tim terpadu riset mandiri yang bersifat temporal ini tidak melakukan ekskavasi, pengeboran, bahkan pembongkaran areal situs. Walaupun sudah mengantongi izin dari Balai Arkeologi dan Direktorat Cagar Budaya, riset tidak mungkin dilakukan di luar batas-batas atau aturan main yang telah digariskan dalam surat izin itu.
"Tim ini memang merencanakan ekskavasi lokal dan lain-lain, tetapi objeknya adalah di luar situs yang luasan situsnya 4,5 hektar," kata Andi. "Hanya survei geolistrik dan georadar saja yang dilakukan di areal situs. Itu pun sifatnya hanya mengkonfirmasi kembali akurasi peralatan. Rencana ke depan, situs yang luasnya 4,5 hektare seperti sekarang ini tak akan disentuh ekskavasi, pengeboran dan lain-lain."
Ekskavasi, ujar Andi Arief, menunggu Tim Terpadu Kemendikbud terbentuk. Kemudian juga menunggu tim terpadu riset mandiri menyempurnakan kajiannya sehingga semua diharapkan berjalan dengan apa yang diharapkan.
Andi menjelaskan, tim terpadu riset mandiri selalu mengindahkan dan melibatkan masyarakat sekitar Gunung Padang termasuk juru pelihara situs Gunung Padang. "Terhadap pelibatan masyarakat, tokoh-tokoh Cianjur khususnya dan Jawa Barat umumnya adalah hal yang penting dan memang harus dilakukan. Diharapkan tim terpadu Kemendikbud yang segera akan terbentuk melibatkan seluruh elemen karena tim itu permanen sifatnya," kata Andi Arief.
Penggalian Diteruskan
Pada Selasa lalu, Ketua Tim Sosialisasi Ekskavasi Gunung Padang Abdullah Maky mengatakan, ekskavasi awal yang dilakukan sejak Rabu hingga Jumat pekan lalu juga telah dipresentasikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Persentasi langsung dilakukan oleh Andi Arief (Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana)," katanya. "Dari perbincangan awal proses ekskavasi akan terus dilakukan dan telah mendapatkan restu dari Presiden."
Dia mengatakan, penelitian Situs Gunung Padang ini terus dilanjutkan untuk membuka tabir siklus bencana. "Untuk Gunung Padang, situs ini diperkirakan pernah mengalami bencana pada zaman purba. Ini sisa peradaban purba yang masih ada dan perlu dilakukan riset mendalam," kata Maky.
Menurut dia, hingga saat ini belum ada anggran dari pemerintah untuk melakukan ekskavasi Gunung Padang itu. Saat ini, kata Maky, kelompok arkeologi nasional serta kepurbakalaan besarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bergerak dengan anggran sendiri. "Pemerintah sudah mengtahui, namun sedang menyiapkan dana untuk ekskavasi yang besarnnya belum diketahui," katanya.
No comments:
Post a Comment