Apa yang menariknya belajar tentang peradapan terutama kuno? Belajar tentang peradapan kuno adalah membawa kita pada masa jaman sejarah 6000 hingga 7000 tahun yang lalu. Masa dimana pada era yang sangat lampau tetapi manusia sudah banyak menciptakan sesuatu yang menjadi dasar bagi kehidupan manusia di era selanjutnya hingga sekarang.
Berkaca dari peradapan Mesopotamia
kuno, diseri tulisan sebelumnya dimana di era 5512 tahun yang lalu
mereka Bangsa Sumeria sudah menemukan roda, panah, sistem tulisan dan
bahasa. Lalu Bangsa Babilonia, dengan raja Hammurabi telah meletakkan
dasar-dasar hukum dengan Codex of Hammurabi serta banyak peninggalan
lainnya dari peradapan Mesopotamia Kuno.
Daerah
aliran sungai (DAS)
sungai Nil merupakan daerah yang subur dengan humus yang begitu kaya
sehingga bagi masyakarat Mesir kuno banjir merupakan hadiah dari dewa,
karena pasca banjir masyarakat Mesir kuno mulai menanam dan
mengembangkan pertanian terutama gandum, serta sayur-sayuran.
Sungai
Nil memegang peranan penting bagi masyarakat mesir kuno, sehingga
Sungai Nil merupakan “the gift of the Nile“. Karena,
- Secara geografis peradapan Mesir kuno terletak di daerah gurun, jarang turun hujan dan berhawa panas sehingga ketergantungan akan Sungai Nil sangat besar sebagai penyedia air untuk konsumsi dan irigasi.
- Sungai Nil sebagai sarana transportasi untuk kegiatan perekonomian, dagang dan interaksi masyarakat.
- DAS Sungai Nil merupakan daerah pertanian yang subur.
Awal
peradapan Mesir kuno, terbagi menjadi 2 yaitu Mesir bagian atas (Upper
Egypt) di wilayah selatan yang dipimpin oleh Firaun yang memakai
mahkota putih (the white crown) serta lower Egypt di
wilayah utara didaerah yang paling subur dari wilayah Mesir kuno
dipimpin oleh Firaun (the pharaoh) yang memakai mahkota merah (the
red crown) dan selanjutnya pada abad 3200 BC, peradapan Mesir Kuno
bersatu dengan Firaun (The pharaoh) Narmer atau Menes dan
beribu kota di Memphis, yang berarti “Balance of the Two Lands.”
Firaun merupakan penguasa tertinggi pada masyarakat Mesir kuno, kebanyakan firaun adalah laki-laki kecuali Ratu Nefertiti and Cleopatra yang merupakan firaun perempuan.
Firaun adalah
penguasa terkuat, tertinggi dikenal sebagai ‘Lord of the Two Lands‘
and ‘High Priest of Every Temple’ sekaligus dianggap sebagai
manusia setengah dewa.
Beberapa Firaun yang terkenal yaitu:
Akhenaton – adalah Firaun yang memimpin Mesir kuno
pada tahun 1350-1334 BC, merupakan suami dari Ratu Nefertiti yang
terkenal akan kecantikannya. Akhenaton adalah Firaun yang memerintahkan
untuk menetapkan 1 dewa yaitu Aton, Dewa Matahari sebagai pencipta alam
semesta. Akhenaton juga dikenal dengan sebutan Amenhotep yang berarti
memuja dewa matahari. Salah satu gebrakan dia adalah memindahkan ibukota
dari Thebes to Akhenaton, sebuah kota baru bentukannya, sebagai bentuk
perayaan untuk mengubah polyteisme dalam sejarah nenek moyang mereka
sebelumnya. Selain itu dia juga mempengaruhi para seniman Mesir kuno
kala itu agar membuat karya berupa patung dan gambar yang lebih
realistis. Setelah kematian Akhenaton Firaun selanjutnya adalah putranya
yang bernama Tutankhamen yang kemudian memindahkan kembali ibukota ke
Thebes dan mengembalikan agama masyarakat Mesir kuno ke polytheistic.
Cleopatra VII –
dia menjadi ratu Mesir Kuno pada usia 17, meninggal pada usia 39 tahun
dikenal sebagai Firaun terakhir. Dia adalah firaun terakhir dari Dinasti
Ptolemy. Cleopatra terkenal dengan kecantikannya yang begitu menggoda
sehingga sejarah mencatat dia sebagai kekasih dari Julius Caesar dan
Mark Antony, Pemimpin romawi kuno. Hal itu terjadi sebagai upaya
untuk membendung ekspansi kekaisaran Romawi. Hubungan Cleopatra dengan
Julius Caesar dan Mark Antony lebih diwarnai oleh pertimbangan politis
strategis dari hubungan percintaan biasa. Cleopatra meninggal karena
bunuh diri dengan menggigitkan ular berbisa pada tubuhnya. Dia memilih mati bunuh diri daripada menyaksikan kehancuran
peradapan Mesir kuno. Selanjutnya kematiannya menandai era berakhirnya
peradapan mesir Kuno.
Beberapa
Peninggalan Penting Peradapan Mesir Kuno
Peradapan Mesir kuno yang berlangsung
selama kurang lebih 2500 tahun telah meninggalkan banyak peninggalan
serta memberikan inspirasi bagi penemuan-penemuan berikutnya yaitu mulai
konsep geometri dengan teknik pembangunan monumen seperti piramida,
kuil, dan obelisk, pengetahuan matematika berupa prinsip-prinsip yang
mendasari teorema Pythagoras. Mereka juga dapat memperkirakan
luas lingkaran dengan mengurangi satu per sembilan diameternya dan
memangkatkan hasilnya. Teknik pengobatan dan kimia yang jelas terlihat
dari konsep pembuatan mummi (Mummifikasi). sistem irigasi dan
agrikultur yang dikembangkan di sepanjang DAS Nil serta pembuatan waduk
untuk mensuplai air. Teknologi tembikar glasir bening dan kaca. Seni
dan arsitektur berupa Piramida-piramida yang luar biasa megah.
Selanjutnya sastra Mesir Kuno yang ditulis dengan tulisan hieroglif,
dipahatkan di daun papyrus. Bangsa Mesir kuno telah tahu bagaimana
merakit papan kayu menjadi lambung kapal sejak tahun 3000 SM, berupa
pembuatan kapal sebagai sarana transportasi. Sistem
astronomi dan jam matahari juga diketemukan oleh bangsa Mesir kuno. Dan
peradapan Mesir telah meninggalkan warisan yang abadi.
Tulisan ini mulai diterapkan
oleh orang mesir kurang lebih 5000 tahun yang lalu. Orang Mesir tidak
menulis huruf hidup (vocal) dan tidak menggunakan tanda baca apapun.
Tulisan hieroglif Mesir berupa gambar yang digunakan
untuk mewakili objek yang berbeda, tindakan, suara atau ide. terdapat
lebih dari 700 hieroglif. Beberapa gambar berdiri untuk
semua kata
Hieroglif
berasal dari Yunani, yaitu Hieros arti suci, glyphe berarti tulisan
sehingga bermakna sebagai tulisan suci. Tulisan tersebut terkuak
maknanya ketika ditemukan pahatan Hieroglif pada Batu Rosetta. Pada
tahun 1799, seorang tentara menggali sebuah benteng di Rosetta Mesir,
menemukan sebuah batu hitam besar dengan tiga jenis tulisan. Penulisan
adalah pesan tentang Ptolemeus V, yang memerintah Mesir pada saat itu.
Karena pesan itu ditulis pada waktu ketika orang-orang Yunani memerintah
Mesir, salah satu dari tiga bahasa adalah Yunani. Dua lainnya adalah
demotik dan hieroglif.
Setelah itu orang
menyadari bahwa terdapat tiga bahasa pada “Batu Rosetta” mengatakan hal
yang sama. Dan meskipun orang bisa membaca Bahasa Yunani, mereka tidak
bisa menemukan cara untuk menyesuaikan kata Yunani dengan kata-kata
hieroglif. Selama bertahun-tahun tidak ada yang mampu memahami bagaimana
pesan hieroglif berhubungan dengan yang Yunani. Akhirnya, tahun 1822,
seorang Egyptologist Prancis bernama Jean François Champollion menemukan
cara untuk menulis hieroglif menguraikan. Dia menyadari bahwa hieroglif
yang dieja “Ptolemy” yang tertutup dalam cartouche, sehingga ia mampu
menandinginya sampai dengan ejaan Yunani. Penemuan ini memungkinkan dia
untuk menyamakan hieroglif terbiasa dengan kata Yunani sehingga bisa
digunakan untuk menerjemahkan seluruh pesan.
Bagaimana cara untuk membaca
hieroglif? Kita perlu melihat secara lebih dekat hieroglif untuk mencari
tahu. Sebagai contoh, jika sebuah tulisan rahasia binatang menghadapi
kanan, baca dari kanan ke kiri. Jika menghadap ke kiri, baca dari kiri
ke kanan (cara yang sama yang kita lakukan). Hieroglif ditulis pada
buluh daun papirus, yang merupakan tanaman rawa, dikeringkan dahulu lalu
digunakan untuk menulis.
Tulisan Mesir dilakukan dengan pena dan tinta di atas kertas
halus (papirus). Mesir “pena” yang tipis, buluh tajam, yang mereka akan
mencelupkan dalam tinta untuk menulis. Tinta dan cat berasal dari
tanaman yang mereka dihancurkan dan dicampur dengan air. Orang Mesir
juga mengukir hieroglif ke batu dan dicat di dinding makam
Piramids.Sehingga dalam hal ini selain menemukan sistem tulisan, orang
Mesir kuno juga menemukan tinta. Yang selanjutnya dikembangkan hingga
saat ini.
Piramida Mesir Kuno
Salah satu
peninggalan besar dar sejarah peradapan Mesir kuno adalah Piramida,
sebagai symbol dari seni arsitektur kuno serta perkembangan matematika
di era Mesir Kuno.
Piramida
adalah makam batu raja-raja Mesir - para Firaun dan salah satu misteri
terbesar di dunia sejarah. Mereka telah berdiri selama ribuan tahun,
penuh dengan rahasia tersembunyi banyak: petunjuk tentang apa kehidupan
(dan kematian) dalam masyarakat Mesir Kuno.
Mengapa bangsa Mesir Kuno membangun
piramida? Orang Mesir percaya bahwa jika tubuh firaun dijadikan mumi
setelah kematian Firaun maka dipercaya akan hidup selamanya karena
mayatnya tidak rusak. Makam dirancang untuk melindungi tubuh
Firaun yang telah dimakamkan dan barang-barang pribadinya.
Di mana mereka dibangun?Sebagian besar
piramida dapat ditemukan di sisi barat Sungai Nil, yang merupakan gurun
kering. Dan Bagaimana gurun kering bisa membantu? Panas gurun
kering dapat menjaga tubuh Firaun dan barang-barangnya dari pembusukan.
Mengapa mereka membangun piramida di
sebelah Sungai Nil? Alasan mereka membangun piramida di sebelah Sungai
Nil begitu akan memudahkan untuk mendapatkan batu blok untuk piramida.
Batu-batu bisa dibeli lebih dekat ke lokasi bangunan piramida dan
diangkut dengan perahu.
Piramida yang paling terkenal dan terbesar adalah Piramida
Agung Giza, dibangun untuk Khuf Firaun. Hal ini lebih dari 140
meter dan memakan waktu 20 tahun untuk membangun. Sphinx
berdiri di depan semua piramida di Giza. Ia memiliki tubuh singa dan
kepala firaun, dipercaya sebagai penjaga piramida.
Piramida banyak membantu untuk
mempelajari tentang kehidupan era Mesir Kuno karena orang Mesir Kuno
menguburkan barang-barang mereka dan dinding pada makam dicat dengan
adegan dari kehidupan orang mati. Dengan memeriksa benda-benda (artefak)
dan lukisan di dalam kuburan, para ilmuwan mampu memahami lebih banyak
tentang kehidupan di Mesir Kuno. Orang Mesir kuno percaya bahwa ketika
mereka meninggal, mereka akan membuat perjalanan ke dunia lain di mana
mereka akan menjalani hidup baru. Mereka akan membutuhkan semua
hal yang mereka telah digunakan ketika mereka masih hidup, sehingga
keluarga mereka akan menempatkan hal-hal di kuburan mereka. Orang Mesir
kuno harus membayar sejumlah uang untuk diawetkan mayatnya menjadi mumi
sehingga kebanyakan hanya golongan orang kaya saja yang mampu memumikan
mayat mereka. Orang Mesir yang miskin dikuburkan di pasir.
Mumifikasi
Merupakan sebuah metode pengawetan mayat,
dikembangkan oleh orang Mesir kuno. Mumifikasi adalah suatu proses rumit
dan panjang, yang berlangsung selama 70 hari.
Apa mumi? Sebuah mumi adalah tubuh seseorang (atau
binatang) yang telah diawetkan setelah kematian. Proses tersebut
membutuhkan biaya yang mahal sehingga hanya orang kaya yang mampu
membayar. Orang Mesir percaya adanya kehidupan setelah kematian. Mereka
percaya bahwa mereka harus menjaga tubuh mereka sehingga mereka bisa
menggunakannya di akhirat.
Proses
pembuatan Mumi;
Butuh waktu
yang sangat lama, dari awal sampai akhir, butuh waktu sekitar 70 hari
untuk membalsem tubuh. Terdapat Pendeta yang bertugas untuk memimpin
mumifikasi dan akan memakai topeng dari serigala mewakili dewa Anubis.
1. Tubuh dicuci dan
dimurnikan.
2. Organ tubuh seperti otak, dan
bagian dalam diambil dan dbuang. Hanya hati dan jantung disisakan.
3. Tubuh dikeringkan dengan menutup dengan zat yang
disebut natron *. Zat ini menyerap semua kelembaban dari tubuh.
4. Setelah 40 - 50 hari tubuh diisi dengan linen atau
serbuk gergaji.
5. Tubuh terbungkus helai
kain linen dan tertutup selembar disebut kain kafan.
7. Tubuh ditempatkan dalam peti mati batu yang disebut
sarkofagus.
Setelah itu Mumi siap untuk
perjalanannya menuju akhirat.
Apakah
natron? Natron adalah garam alami, yang terdiri dari natrium karbonat
dan natrium bikarbonat dengan jejak natrium klorida dan natrium sulfat.
Itu digunakan oleh orang Mesir kuno untuk mengeringkan badan.
Mengapa mereka tidak mengambil jantung
dalam tubuh? Orang Mesir berpikir hati adalah pusat kecerdasan
dan emosi. Anubis adalah dewa mumifikasi. Dia memiliki
tubuh manusia dan kepala seekor serigala. Tugasnya adalah untuk
mempersiapkan tubuh orang mati yang akan diterima oleh Osiris.
Sistem Pertanian dan Domestikasi (Peternakan)
DAS
sungai Nil
yang subur membuat bangsa Mesir mampu mengembangkan sistem pertanian
dan mencukupi kebutuhan makanan. Pertanian di Mesir sangat bergantung
kepada siklus sungai Nil. Bangsa Mesir kuno mengenal tiga musim: Akhet
(banjir), Peret (tanam), dan Shemu (panen). Pasca Musim banjir pada era
Mesir Kuno, meninggalkan humus yang kaya mineral dimana merupakan waktu
yang tepat untuk bercocok tanam. Setelah banjir surut, adalah saat yang
tepat untuk musim tanam. Petani membajak dan menanam bibit di ladang.
Irigasi dibuat dengan parit dan kanal. Curah hujan yang turun di Mesir
sangat sedikit, sehingga petani sangat bergantung dengan sungai Nil
dalam pengairan tanaman. Para petani sudah menggunakan sabit untuk
memanen.
Bangsa Mesir menanam
gandum sebagai bahan roti. Papirus ditanam untuk pembuatan kertas. Sayur-sayuran
dan buah-buahan dikembangkan di petak-petak perkebunan,
dekat dengan permukiman, dan berada di permukaan tinggi. Sayur-sayuran
yang ditanam meliputi bawang merah, bawang putih, melon, kacang, selada,
dan tanaman-tanaman lain. Anggur juga ditanam untuk diolah menjadi
wine.
Seperti yang sering ditemukan dalam
Hieroglif tedapat kepercayaan pada bangsa mesir kuno perlunya
kesembangan dalam hubungan manusia dengan hewan. Sapi adalah hewan
ternak yang paling penting. Selain sapi, bangsa Mesir Kuno menyimpan
domba, kambing, dan babi. Unggas seperti bebek, angsa, dan merpati
ditangkap dengan jaring dan dibesarkan di peternakan. Sementara itu, di
sungai Nil terdapat sumber daya ikan. Dan peternakan Lebah juga sudah
berkembang di era itu.
Keledai dan lembu
digunakan sebagai hewan pekerja. Hewan-hewan tersebut bertugas membajak
ladang dan menginjak-injak bibit ke dalam tanah. Lembu-lembu yang gemuk
dikorbankan dalam ritual persembahan dan kuda digunakan kegiatan
militer.
Agama dan Kepercayaan
Sistem
kepercayaan yang berkembang pada peradapan Mesir kuno yang selanjutnya
menjadi agama bangsa mesir kuno adalah mereka percaya adanya Dewa. Mereka mengenal banyak dewa (Politeisme).
Terdapat lebih dari 2.000 nama-nama dewa di Mesir Kuno. Beberapa gambar
dari dewa dan dewi Mesir Kuno disimbolkan dengan tubuh manusia dan
kepala seekor burung atau binatang. Hewan dipilih untuk mewakili
kekuasaan dewa.
Bastet
adalah Dewi Perlindungan sukacita, kesenangan cinta, dan wanita hamil.
Dalam mitologi Mesir, kucing suci adalah reinkarnasi hewan dari Bast
dewi atau Bastet. Dia adalah pelindung perempuan dan melahirkan,
serta seorang dewi yang penuh kasih yang menikmati musik dan tari.
Anubis adalah Dewa yang membimbing orang mati ke
kehidupan berikutnya melalui pengadilan Osiris di Akherat. Dia-lah yang
tampak setelah proses mumifikasi.
Ra adalah
Dewa Matahari. Ra adalah Dewa yang paling penting. Dia
adalah tuan dari semua dewa. Dia biasanya disimbolisasikan dalam bentuk
manusia dengan kepala elang, dimahkotai dengan lingkaran matahari
dikelilingi oleh seekor ular kobra suci.
Dewa-dewa disembah dalam sebuah kuil
yang dikelola oleh pendeta. Di bagian tengah kuil biasanya terdapat
patung dewa. Kuil tidak dijadikan tempat beribadah untuk publik, dan
hanya pada hari-hari tertentu saja patung di kuil itu dikeluarkan untuk
disembah oleh masyarakat. Masyarakat umum beribadah memuja patung
pribadi di rumah masing-masing, dilengkapi jimat yang dipercaya mampu
melindungi dari marabahaya. Dan Firaun dianggap sebagai pemimpin agama
dan pendeta tertinggi. Karena orang mesir kuno percaya bahwa Firaun
adalah manusia setengah dewa.
Mari kita belajar masa peradapan masyarakat yang telah lampau
bukan untuk terjebak dalam romantisme masa lalu akan kebesaran peradapan
Mesir yang memang luar biasa, tetapi yang terpenting adalah mendapatkan
hikmah dan inspirasi dari Bangsa Mesir agar kita manusia di masa kini
yang terus berkarya menciptakan inovasi-inovasi untuk kemakmuran dan
kesejahteraan manusia serta keseimbangan dengan alam, lingkungan dan
semesta.
No comments:
Post a Comment