Para ilmuwan menemukan bukti kuat bahwa badai meteorit yang menghantam bumi lebih dari 12.000 tahun lalu, telah mengakibatkan kepunahan peradaban prasejarah dan sejumlah fauna raksasa.
Bukti intensitas panas dari meteorit itu ditemukan di dua benua. Para peneliti yakin dampak kosmik besar dipicu hantaman misterius, yang menyebabkan kerusakan luas.
Tim internasional menemukan substansi yang dikenal sebagai lelehan kaca, terbentuk pada suhu 1.700 hingga 2.200 derajat Celcius--dihasilkan dari 'badan kosmik’ yang menghantam bumi.
Materi yang ditemukan dalam lapisan tipis dari bebatuan di Pennsylvania
dan South Carolina, Amerika Serikat, mirip dengan di Suriah. Pengujian
dikonfirmasi bahan itu bukan berasal dari kosmik, vulkanik atau buatan
manusia.
"Suhu ekstrim yang
diperlukan adalah sama dengan yang dari ledakan bom atom, cukup tinggi
untuk membuat pasir mencair dan mendidih," kata James Kennett, profesor
ilmu bumi di UC Santa Barbara.
Lelehan kaca muncul identik dengan bahan lain yang ditemukan di Kawah
Meteor di Arizona, dan padang tektite Australasia, dan juga cocok
lelehan kaca yang dihasilkan oleh nuklir airburst 1945 Trinity di New
Mexico, Amerika Serikat, kata Profesor Kennett.
Temuan tim ini mendukung teori kontroversial bahwa dampak asteroid yang
terjadi 12.900 tahun lalu telah memicu awal jaman es yang luar biasa di
bumi, sehingga menyebabkan kepunahan secara luas kehidupan manusia dan
hewan.
Pada jaman es yang juga dikenal sebagai Younger Dryas, telah
memunahkan megafauna Amerika Utara termasuk mammoth dan peradaban
prasejarah yang disebut budaya Clovis.Orang-orang Clovis menggunakan tulang dan gading sebagai peralatan serta dianggap penduduk manusia pertama di Dunia Baru.
Suriah adalah situs paling timur yang masih teridentifikasi di belahan bumi utara, namun para peneliti belum menemukan batas bidang puing-puing dari hantaman benda angkasa tersebut. Lelehan-kaca telah ditemukan di lapisan bebatuan pada usia yang sama di Arizona dan Venezuela.
Profesor Kennett menambahkan bahwa situs arkeologi Abu Hureyra, Lembah Efrat di Suriah dimana material lelehan kaca ditemukan adalah salah satu situs yang mencatat berbagai transisi dari pemburu-pengumpul nomaden untuk petani-pemburu yang tinggal di desa permanen.
'Arkeolog dan antropolog menganggap wiayah ini sebagai "tempat awal dimulainya pertanian", yang terjadi 12.900 tahun yang lalu," kata Profesor Kennett.
Studi ini diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences.
No comments:
Post a Comment