وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)
Adapun hal hal yang dapat menghanguskan amalan amalan ibadah kita antaranya :
RIYA'
“Riya’ ialah menampakkan ibadah dengan tujuan agar dilihat manusia, lalu mereka memuji pelaku amal tersebut.”
SUM'AH
Pernahkah mendengar tentang sum’ah? Sum’ah berbeda dengan riya’, jika riya’ adalah menginginkan agar amal kita dilihat orang lain, maka sum’ah berarti kita ingin ibadah kita didengar orang lain. Ibnu Hajar menyatakan: “Adapun sum’ah sama dengan riya’. Akan tetapi ia berhubungan dengan indera pendengaran (telinga) sedangkan riya’ berkaitan dengan indera penglihatan (mata).”
Jadi, jika seorang beramal dengan tujuan ingin dilihat, misalnya membaguskan dan memperlama shalat karena ingin dilihat orang lain, maka inilah yang dinamakan riya’. Adapun jika beramal karena ingin didengar orang lain, seperti seseorang memperindah bacaan Al Qur’annya karena ingin disebut qari’, maka ini yang disebut sebagai sum’ah.
UJUB
Ujub ibadah adalah berbangga diri dengan ibadah yang di lakukan. Misalnya memfoto keadaan masjid saat akan Shubuh berjamaah kemudian di upload di media sosial dengan caption, "Alhamdulillah setiap hari bisa bangun pagi dan datang ke masjid lebih awal menjelang Shubuh berjama'ah, Bisa sholat sunnah dlu deh"
Allah swt Berfirman,
رَّبُّكُمْ أَعْلَمُ بِكُمْ إِن يَشَأْ يَرْحَمْكُمْ أَوْ إِن يَشَأْ يُعَذِّبْكُمْ وَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ وَكِيلاً
“Tuhan-mu lebih Mengetahui tentang kamu. Jika Dia Menghendaki, niscaya Dia akan Memberi rahmat kepadamu, dan jika Dia Menghendaki, pasti Dia akan Mengazabmu. Dan Kami tidaklah mengutusmu (Muhammad) untuk menjadi penjaga bagi mereka.” (QS.al-Isra : 54)
Jangan bangga dengan keimanan dan amal perbuatan kita. Dan jangan pernah menganggap diri kita suci, karena Allah lah yang paling tau tentang diri kita sebenarnya. Tuhan-mu lebih Mengetahui tentang kamu.
Dan di ayat lain Allah Berfirman,
فَلَا تُزَكُّوا أَنفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى
“Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia Mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS.an-Najm : 32)
Semua yang diberikan oleh Allah berupa sanksi maupun pahala selalu berdasarkan Ilmu-Nya. Jika Dia Menghendaki, niscaya Dia akan Memberi rahmat kepadamu, dan jika Dia Menghendaki, pasti Dia akan Mengazabmu.
TAKABUR
Takabur disebut juga dengan sombong. Contohnya, Fir‘aun yang enggan menerima kebenaran yang dibawa Nabi Musa a.s. dan Abu Jahal yang enggan menerima kebenaran yang dibawa Rasulullah saw. Sikap meremehkan orang lain dicontohkan oleh Iblis yang merasa lebih mulia dibandingkan Nabi Adam a.s.
Sifat takabur merupakan sifat yang dimiliki oleh Iblis. Sifat inilah yang menyebabkan iblis diusir dari surga dan diturunkan derajatnya hingga menjadi makhluk yang sangat rendah. Sifat takabur Iblis terlihat ketika ia menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Nabi Adam a.s. Penolakan Iblis ini disebabkan ia merasa dirinya lebih tinggi dan mulia daripada Nabi Adam a.s. ”Aku diciptakan dari api, sedangkan Adam diciptakan dari tanah. Mengapa aku harus sujud kepada makhluk yang lebih rendah daripadaku?” sumbar Iblis dengan congkak. Oleh karena kesombongannya, akhirnya Iblis diusir Allah dan direndahkan derajatnya.
Takabur ibadah adalah ketika kita merasa orang lain tidak lebih beriman dari pada kita. Orang lain ibadahnya masih jauh di bawah kita sehingga kita merasa lebih baik.
Sifat sifat di atas ( Riya' , Ujub, Sum'ah dan Takabur ) dapat menghanguskan semua amal ibadah kita sehingga semua amal perbuatan yang di dasari atas salah satu sifat sifat di atas, maka kita akan menjadi orang yang bangkrut di akhirat.
Hendaknya semua amal perbuatan di dasari dengan Ikhlas Lillaahita'ala. Hanya mengharap Ridho nya. Sehingga kita tidak hanya untung di dunia namun bangkrut di akhirat.
Walloohua'lam bisshowab
No comments:
Post a Comment