Tuesday, May 19, 2015

NEUTRALIZER BERPETUALANG KE RANU KUMBOLO 1 - 2 MEI 2015

One for all and all for one, kata inilah yang membangun motivasi dan kekompakan kami selama perjalanan ke Ranu kumbolo 2 sampai 3 mei 2015. Sebuah danau berukuran luas +/- 15 hektar di kaki gunung Semeru. Danau yang terletak pada ketinggian 2400 MDPL ini merupakan danau yang sangat eksotis dan beraura mistis karena di anggap SUCI oleh penduduk setempat.

tim kami berjumlah 12 orang, 10 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. kami menamakan tim ini dengan sebutan Neutralizer Trakindo Surabaya. Kami memulai perjalanan dari Kota Malang sekitar pukul 06.00WIB dengan 1 mobil dan beberapa sepeda motor. Tujuan kami adalah Desa Ranupane, desa terakhir sebelum melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki. Perjalanan dari Malang menuju Ranupane biasanya dapat di tempuh sekitar 2 – 3 jam. Tapi karena jalan yang berliku dan menanjak dengan kemiringan sekitar 45 derajat, Mobil kami yang mengangkut perlengkapan dan logistik kami Overheating sehingga harus istirahat di sekitaran 10 km sebelum Ranupane. Pukul 11.00 WIB kami baru sampai di Ranupane. Di desa ini pula setiap pendaki wajib melakukan pendaftaran dengan syarat-syarat yang telah di tetapkan oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Tim Saver, relawan yang bertugas di TNBTS memberikan pembekalan kepada semua calon pendaki.  Menyampaikan SOP yang berlaku selama berada di TNBTS. Selama perjalanan kami akan menemui 4 pos pemberhentian sebelum sampai ke Ranu Kumbolo

Setelah pendaftaran dan Briefing dari tim Saver, kami melakukan ibadah Sholat Dhuhur di mushola setempat . dilanjutkan dengan makan siang. Sekitar jam 13.30 , Kami memulai perjalanan kami. Hujan menandai perjalanan kami. Kami pun memakai mantel yang telah kami persiapkan. Di kanan kiri perjalanan awal kami masih di dominasi tanaman kentang dan bawang milik penduduk. Memasuki setengah jam perjalanan, kami mulai memasuki hutan dengan jalan setapak. Di awal-awal perjalanan, medan masih relatif landai. Setelah pos 1, medan mulai agak menanjak. Sebelah kiri jalan adalah jurang yang dalam dan didominasi pohon pohon besar khas Hutan Hujan tropis. Jarak pos 1 menuju pos 2 relatif dekat. Pos 2 menuju pos 3, beban tas ransel terasa semakin berat karena basah terkena hujan. 

Di beberapa titik kami menemui bekas longsor sehingga kami harus ekstra hati-hati. Ditambah juga jalan yang licin. Setelah Pos 3, kami langsung menemui medan terberat sepanjang perjalanan kami. Tanjakan dengan kemiringan 60 derajat lebih dan licin sekitar 20 meter. Beberapa dari kami terpaksa harus merangkak karena takut terpeleset kebawah. Setelah tanjakan itu jalanan relatif landai dan cenderung turun. Dan setelah  tikungan tajam sekitar 500 meter sebelum pos 4, tampak sudah pemandangan yang sangat Luar Biasa yang menjadi impian kami selama ini, RANU KUMBOLO. Kami semakin bersemangat melanjutkan perjalanan. Pos 4 kami lalui tanpa berhenti.  Sekitar jam 17.15 kami sampai di shelter Ranu Kumbolo. Banyak tenda dari pendaki lain sebelum kami yang sudah berdiri

Langit sudah mulai gelap dan Hujan gerimis masih turun di Ranu Kumbolo. Kami harus segera mendirikan Tenda. Kami mendirikan Tenda tepat di kaki tanjakan cinta. Tanjakan yang menyimpan mitos tentang cinta yang terkabul. Kami mendirikan 4 tenda. 3 tenda laki laki dan 1 tenda khusus perempuan.  Karena beberapa pakaian kami basah, kami hanya memakai beberapa pakaian kering yang tersisa. Setelah makan malam bersama, kami pun segera beristirahat.

Pagi hari, suasana relative cerah. Beberapa dari kami menaiki tanjakan cinta. Tanjakan yang berjarak sekitar 500 meter menuju puncaknya.  Setelah sampai di puncak, terlihat padang yang sangat luas yang di tumbuhi tumbuhan ungu serupa lafender. Habitat rusa timor dan predatornya si macan Tutul jawa Panthera pardus melas. Untungnya binatang predator itu nocturnal yang beraksi pada malam hari. Kami pun tak menyia-nyiakan kesempatan melewati padang tersebut menuju cemoro kandang. Hutan cemara homogen di ujung padang. Setelah puas berfoto-foto ria, kami pun segera balik ke tenda. 2 tim dibentuk sebagai pembagian tugas. Tim pertama membongkar tenda dan tim ke dua memasak untuk sarapan. Setelah sarapan bersama dan juga Doa, tepat jam 10.00 WIB kami pun melakukan start perjalanan pulang.


Ucapan rasa Syukur  kami panjatkan kepada Alloh  SWT karena memberikan kesempatan kepada kami melihat buah karya-Nya yang sangat luar biasa. Bukan hanya pemandangan yang sangat indah itu, tapi juga rasa kebersamaan dan kekompakan kami yang takkan terlupakan. 

No comments:

Post a Comment