One for all and all for one, kata
inilah yang membangun motivasi dan kekompakan kami selama perjalanan ke Ranu
kumbolo 2 sampai 3 mei 2015. Sebuah danau berukuran luas +/- 15 hektar di kaki
gunung Semeru. Danau yang terletak pada ketinggian 2400 MDPL ini merupakan
danau yang sangat eksotis dan beraura mistis karena di anggap SUCI oleh
penduduk setempat.
tim kami berjumlah 12 orang, 10
orang laki-laki dan 2 orang perempuan. kami menamakan tim ini dengan sebutan
Neutralizer Trakindo Surabaya. Kami memulai perjalanan dari Kota Malang sekitar
pukul 06.00WIB dengan 1 mobil dan beberapa sepeda motor. Tujuan kami adalah
Desa Ranupane, desa terakhir sebelum melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki.
Perjalanan dari Malang
menuju Ranupane biasanya dapat di tempuh sekitar 2 – 3 jam. Tapi karena jalan
yang berliku dan menanjak dengan kemiringan sekitar 45 derajat, Mobil kami yang
mengangkut perlengkapan dan logistik kami Overheating sehingga harus istirahat
di sekitaran 10 km sebelum Ranupane. Pukul 11.00 WIB kami baru sampai di
Ranupane. Di desa ini pula setiap pendaki wajib melakukan pendaftaran dengan
syarat-syarat yang telah di tetapkan oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Tim Saver, relawan yang bertugas di TNBTS memberikan pembekalan kepada semua
calon pendaki. Menyampaikan SOP yang
berlaku selama berada di TNBTS. Selama perjalanan kami akan menemui 4 pos
pemberhentian sebelum sampai ke Ranu Kumbolo
Setelah pendaftaran dan Briefing
dari tim Saver, kami melakukan ibadah Sholat Dhuhur di mushola setempat .
dilanjutkan dengan makan siang. Sekitar jam 13.30 , Kami memulai perjalanan
kami. Hujan menandai perjalanan kami. Kami pun memakai mantel yang telah kami
persiapkan. Di kanan kiri perjalanan awal kami masih di dominasi tanaman
kentang dan bawang milik penduduk. Memasuki setengah jam perjalanan, kami mulai
memasuki hutan dengan jalan setapak. Di awal-awal perjalanan, medan masih relatif landai. Setelah pos 1, medan mulai agak
menanjak. Sebelah kiri jalan adalah jurang yang dalam dan didominasi pohon
pohon besar khas Hutan Hujan tropis. Jarak pos 1 menuju pos 2 relatif dekat.
Pos 2 menuju pos 3, beban tas ransel terasa semakin berat karena basah terkena
hujan.
Di beberapa titik kami menemui bekas longsor sehingga kami harus ekstra
hati-hati. Ditambah juga jalan yang licin. Setelah Pos 3, kami langsung menemui
medan terberat
sepanjang perjalanan kami. Tanjakan dengan kemiringan 60 derajat lebih dan
licin sekitar 20 meter. Beberapa dari kami terpaksa harus merangkak karena
takut terpeleset kebawah. Setelah tanjakan itu jalanan relatif landai dan
cenderung turun. Dan setelah tikungan
tajam sekitar 500 meter sebelum pos 4, tampak sudah pemandangan yang sangat
Luar Biasa yang menjadi impian kami selama ini, RANU KUMBOLO. Kami semakin
bersemangat melanjutkan perjalanan. Pos 4 kami lalui tanpa berhenti. Sekitar jam 17.15 kami sampai di shelter Ranu
Kumbolo. Banyak tenda dari pendaki lain sebelum kami yang sudah berdiri
Langit sudah mulai gelap dan
Hujan gerimis masih turun di Ranu Kumbolo. Kami harus segera mendirikan Tenda.
Kami mendirikan Tenda tepat di kaki tanjakan cinta. Tanjakan yang menyimpan
mitos tentang cinta yang terkabul. Kami mendirikan 4 tenda. 3 tenda laki laki
dan 1 tenda khusus perempuan. Karena
beberapa pakaian kami basah, kami hanya memakai beberapa pakaian kering yang
tersisa. Setelah makan malam bersama, kami pun segera beristirahat.
Pagi hari, suasana relative
cerah. Beberapa dari kami menaiki tanjakan cinta. Tanjakan yang berjarak
sekitar 500 meter menuju puncaknya.
Setelah sampai di puncak, terlihat padang
yang sangat luas yang di tumbuhi tumbuhan ungu serupa lafender. Habitat rusa
timor dan predatornya si macan Tutul jawa Panthera pardus melas. Untungnya
binatang predator itu nocturnal yang beraksi pada malam hari. Kami pun tak
menyia-nyiakan kesempatan melewati padang
tersebut menuju cemoro kandang. Hutan cemara homogen di ujung padang . Setelah puas berfoto-foto ria, kami
pun segera balik ke tenda. 2 tim dibentuk sebagai pembagian tugas. Tim pertama
membongkar tenda dan tim ke dua memasak untuk sarapan. Setelah sarapan bersama
dan juga Doa, tepat jam 10.00 WIB kami pun melakukan start perjalanan pulang.
Ucapan rasa Syukur kami panjatkan kepada Alloh SWT karena memberikan kesempatan kepada kami
melihat buah karya-Nya yang sangat luar biasa. Bukan hanya pemandangan yang
sangat indah itu, tapi juga rasa kebersamaan dan kekompakan kami yang takkan
terlupakan.
No comments:
Post a Comment