Tuesday, December 9, 2014

Gugun Blues Shelter Pernah Dilecehkan Saat Konser di Sebuah Kampus di Jakarta



14 11 2013 Gugun Blues Shelter02

DEPOK, KabarKampus - Tak lengkap rasanya bila dalam acara yang dibuat mahasiswa Prodi Sejarah, tak ada unsur sejarah-sejarahnya. Seperti acara yang digelar mahasiswa Prodi Sejarah FIB Universitas Indonesia.
Dalam acara yang bertajuk History Fair, mereka mengundang band kenamaan Gugun Blues Shelter untuk tampil dalam acara tersebut. Namun tak hanya ingin menikmat musik blues dari band yang pernah berbagi paggung dengan Bon Jovi tersebut, mahasiswa Prodi Sejarah ini juga mengupas masa lalu band tersebut.
Setelah membawakan lagu  Set My Soul on Fire, Gugun Blues Shelter langsung diminta bercerita mengenai awal mula terbentuknya band yang digawangi Gugun (gitar), Jono (bass) and Bowie (drum) tersebut.
Tanpa sungkan, Gugun pun bercerita mengenai awal mula pendirian terbentuknya band yang digagasnya tersebut. Menurut Gugun, pada awal tahun 2000-an, ia sering bermain musik di kafe di daerah Lenteng Agung, Jakarta. Saat itu dia bertemu Jono, namun ketika itu Jono masih menjadi tamu di kafe tersebut.
“Kemudian Jono sering main ke rumah. Saya dengerin dia musik dan Jono suka. Saat itu Jono masih bermain gitar, karena tidak ada pemain bas, saya pun meminta Jono untuk bermain bass,” kata Gugun dihadapan ratusan mahasiswa UI, Kamis, (14/11/2013).
Jono pun menimpalinya, menurut Jono setelah main bass, dia pun menjual gitarnya dan membeli bass. “Alhamdulillah bisa, soalnya dulu pernah juga belajar di sekolah,” timpa Jono.
Sementara Bowie masuk Gugun Blues Shelter pada tahun 2008. Menurut Gugun, sebelumnya Bowie adalah drumer untuk berbagai band. Ia bermain untuk banyak artis, mulai lagu China hingga lagu jazz.
“Setelah selesai kuliah, Bowie dari Jogja, pindah ke Jakarta untuk bermain musik,” jelas Gugun.
Jono mengungkapkan, bahwa mereka pernah bermain di kafe sekali seminggu. Penghasilannya hanya 300 ribu rupiah untuk satu orang. Saat itu Jono telah memiliki dua anak. Sebagai penghasilan tambahan Jono pun menjadi guru bahasa Inggris. Namun setelah nama Gugun Blues Shelter besar, Jono pun berhenti menjadi guru bahasa Inggris.
Jono pun bercerita mengenai pengalaman buruk mereka selama konser. Saat itu mereka menjadi salah satu band pengisi acara Pensi. “Saya pake kostum buaya, saya merangkak ke panggung. Namun pada lagu pertama, ampli bass meledak. Saya pun bolak-balik kaya orang bego. Kami pun main dengan kondisi sound tidak enak,” jelas Jono.
Gugun menambahkan, bahwa mereka juga pernah dilecehkan saat bermain di suatu kampus di Jakarta. Saat lagi asik-asik main, lampu tiba-tiba dimatikan. Padahal dari awal mereka sudah tanyakan hal tersebut kepada panitia.
“Kami merasa dilecehkan. Kami kecewa, kami tidak tahu mau marah sama siapa, kami pun kemudian beres-beres dan pulang,” ungkap Gugun.
Gugun juga bercerita, pada tahun 2011 mereka mengikuti kompetisi di Hard Rock Cafe. Hadiahnya main di Inggris berbagi panggung dengan Bon Jovi. Mereka pun kemudian mengikuti kompetisi tersebut hingga akhirnya menang dan berangkat ke Hyde Park Inggris.
Cerita Gugun Blues Shelter ini hanyalah sepenggal kisah mereka. Ngobrol santai ini diisi dengan tanya jawab mengenai perjalanan bermusik mereka. Kemudian setelah kegiatan ngobrol ini selesai, Gugun Blues Shelter melanjutkan menghentak Kantin Kansas FIB UI.[]

No comments:

Post a Comment