Situs Megalitikum Gunung Padang, Gambar dari flickr
Dalam siaran pers dari Tim Riset Gunung Padang dikatakan bahwa bangunan di lapisan atas Gunung Padang diperkirakan telah ada sejak 2800 – 4500 tahun SM. Penentuan umur didasarkan pada carbon radiometric dating terhadap sampel serpihan karbon dari situs di kedalaman tiga hingga empat meter lapisan atas gunung Padang. Struktur ini adalah punden berundak raksasa dengan disain arsitektur konstruksi canggih setara dengan konstruksi bangunan Machu Pichu di Peru.(sumber tempo )
Tidak
semua ahli setuju dengan pendapat controversial Andi Arif. Profesor Dr
RP Koesoemadinata seorang professor geologi menulis pendapatnya tentang
situs Gunung Padang. (disini).
Melihat serakan bebatuan yang bentuknya sangat seragam dia
menyimpulkan bebatuan itu ‘in situ’ yang digeser-geser manusia sehingga
menjadi agak beraturan terutama dengan menancapkannya dalam posisi
vertikal. Beliau meragukan adanya peradaban yang berhubungan dengan
Pajajaran. Yang ada adalah peninggalan budaya megalith yang tidak
memerlukan peradaban. Dia berasumsi mungkin orang sunda jaman dahulu
secara kebetulan menemukan batuan dengan “columnar joints / sendi
berbentuk kolom” berserakan di puncak Gunung Padang. Hal yang
menakjubkan ini dianggap sebagai adanya sesuatu yang ajaib. Dengan
sedikit menggeserkan dan menancapkan kolom batuan jadilah suatu tempat
pemujaan.
Disisi lain dunia ada juga klaim piramida di Bosnia. Di Wikipedia ini istilah piramida Bosnia digunakan untuk bentuk formasi batuan alami yang disebut flatirons dikawasan Visoko, Bosnia. Pada tahun 2005 Bukit bernama Visočica menjadi pusat perhatian dunia karena diberitakan media dengan gencar bahwa bukit itu buatan manusia dan merupakan pyramid terkuno di dunia. Setelah situs itu dianalisa oleh geologist, arkeologis dan ilmuwan lain disimpulkan bahwa bukit itu merupakan bentukan alami dan tidak ada tanda-tanda manusia yang membuatnya. Para ilmuwan juga mengkritik pemerintah Bosnia yang mendukung klaim adanya pyramid banhwa “hal ini merupakan hoax kejam pada masyarakat yang awam dan tidak punya tempat dalam dunia ilmu pengetahuan sejati”. Gagasan bahwa bukit itu merupakan pyramid pertama kali dicetuskan oleh seorang penulis dan pandai besi Semir Osmanagić. Dalam penggaliannya di situs tersebut ia mengklaim sebuah alun alun pintu masuk dan terowongan-terowongan, juga semen dan blok blok batu yang dikatakannya pernah menutupi struktur tersebut. Penggalian dimulai pada tahun 2006 dan malahan membentuk bukit itu sehingga menyerupai pyramid bertingkat suku Maya.
Bukit ‘Piramida Matahari’ Visoko, Bosnia. Gambar dari flickr
Dapat disimpulkan bahwa piramida Gunung Padang dan Piramida Bosnia mempunyai satu kesamaan: kekaguman dan keheranan manusia pada bentukan gunung yang ‘aneh’, pyramidal dan tampak terlalu teratur untuk menjadi bentukan natural. Setelah itu pikiran manusia lah yang membentuk asumsi-asumsi sebelum fakta ditemukan. Selain itu keduanya mempunyai kesamaan, ‘penemuan’ ini menjadikan situs-situs itu sebagai tempat pariwisata yang menghasilkan uang. Jika salah satunya diklaim dalamnya mengandung emas, itu kejeniusan. Banyak orang menginginkan balok emas jatuh didepan mata. Kesamaan lain: keduanya merupakan hoax. Sebetulnya situs Gunung Padang ini sudah merupakan situs sejarah megalitikum yang sangat menarik, tanpa harus mengaitkannya dengan klaim piramida.
No comments:
Post a Comment