Saturday, September 29, 2018

maha patih udang windu dan badak.bercula satu

Dalam dunia perbinatangan, ada sebuah kerajaan besar bernama Zou kingdom. Kerajaan yang dipimpin oleh Raja yang tamak lagi angkuh Sri Baginda Mahesa Kelana Celeng. Raja yang memimpin kerajaan seenak udelnya sendiri. Di bawah Raja, ada 1 orang patih. Patih Arwana namanya. Di Bawah patih,yang membawahi para prajurir langsung adalah para Bhre (atau setara komandan pada zaman sekarang). Bhre Akho dan Bhre Kabao Giras untuk urusan luar negeri serta Bhre eka jayanta, Bhre udang windu dan Bhre macan korak untuk urusan dalam negeri.
Kerajan terlihat aman dan damai. Namun yang sebenarnya terjadi berisi para penjahat dan penjilat kelas kakap. Penuh hasutan dan tipu daya.
Untuk memperkuat Armada lautnya, Sang Raja mengirim Bhre udang windu untuk memimpin pasukan di wilayah Timur. Bhre Udang windu adalah komandan yang terkenal penjilat sejak dia masuk di kerajaan sebagai kusir.
kemudian terjadilah perubahan posisi. Bhre Ekajayanta,Bhre Macan Korak dan Bhre baru Raden Gandhi Yogatama di dalam negeri serta Bhre kabao giras dan Bhre Akho di luar negeri. 
Sang raja Mahesa Wonga Celeng memimpin dengan keditakoranya. Siapa yang tunduk kepadanya akan diberikan jabatan dan ketenangan di dalam kerajaan. Tapi diaisi lain, jika para bawahan tidak tunduk patuh, maka akan di anggap penghianat dan di buat tidak betah di dalam kerajaan. Ini membuat beberapa Bhre memilih untuk mundur dari jabatan.  Bhre Akho dan Bhre Yogatama memilih mundur dari kerajaan.
Zou kingdom merupakan kerajaan besar yang para prajurit kecilnya terlihat begitu kompak dan menjunjung tinggi persahabatan. Hingga suatu hari ada para prajurit baru kiriman dari negeri sekutu kerajaan di barat. 4 prajurit muda yang berasal dari berbagai daerah. Prajurit mendoan, prajurit oncom, prajurit badak dan prajurit kabao sirah (yang akhirnya memilih untuk mengembara dan keluar dari kerajaan zou).
Si Badak adalah seorang yang tehnik meraih simpatinya di atas rata rata.

No comments:

Post a Comment