Lingkaran-lingkaran
yang terbentuk di padang rumput ini dapat ditemukan sekitar 100 mil ke
pedalaman, di sebuah gurun yang membentang 1.500 km sebelah selatan dari
Angola. Wilayah itu termasuk yang paling terpencil dan termasuk
kategori wilayah yang tidak ramah di planet ini. Para peneliti selama 22
tahun rela menghabiskan waktunya di padang ini demi mencari tahu
penyebab yang terjadi.
Fairy Circle
Di
Namibia barat daya Afrika, padang rumput 'jarang' yang tumbuh di tanah
berpasir dan dibawah curah hujan antara 50 dan 100 mm per tahun yang
diselingi oleh ribuan rumput yang melingkari tempat/tanah kosong, dan
biasanya dikelilingi oleh rumput tinggi sehingga berbentuk seperti
cincin. Fenomena ini disebut "Fairy Circle" karena menurut
penduduk setempat disebabkan oleh para dewa alam, roh atau peri. Tapi
dengan penyebab ilmiah yang tidak diketahui, walaupun sejumlah hipotesis
telah diajukan.
Fairy Circle |
Fairy Circle |
Fenomena ini sekilas hampir mirip dengan Crop Circle, tapi
sangat berbeda. Pada crop circle, tumbuhan/rumput yang berbentuk pola,
itu memiliki karakteristik rumput yang bengkok seperti di rebahkan.
Pada
Fairy Circle, pola-pola ini terbentuk seolah-olah tanah yang ada
membentuk lingkaran dan tidak bisa ditumbuhi rerumputan. Selama
penelitian, para ilmuwan telah mengeluarkan hipotesis, seperti benih
dari tanaman beracun yang mengakibatkan kerusakan pada tanah. Akan
tetapi dari percobaan yang dilakukan, tidak ada satupun yang bisa
mendukung untuk memperkuat hipotesis yang ada.
Iklim
di Namibia sangat kering, dengan musim dingin ringan dan musim panas
yang sangat panas (suhu rata-rata bulanan: musim dingin ~ 11 ° C, musim
panas ~ 25 ° C). Curah hujan tahunan rata-rata adalah 70-80 mm, terutama
pada saat terjadi badai konvektif selama musim panas (Desember-Mei)
yang berasal uap air dari Samudra Hindia. Pada tahun 2011, tahun yang
sangat basah, curah hujan mencapai 335 mm akibat hujan luar biasa berat
selama Januari sampai Maret. Hampir tidak ada hujan jatuh antara bulan
Mei dan Januari.
Foto-foto Satelit
Citra Satelit |
Menurut
para peneliti, lingkaran-lingkaran ini juga tercipta dengan sendirinya
dan alami terjadi yang di awali dari rumput yang tumbuh, beberapa waktu
kemudian area rumput yang berada di tengah-tengah akan mati. Proses
terciptanya Fairy Circle bisa dilihat pada gambar.
Dr. Walter R. Tschinkel |
Dr. Walter R. Tschinkel Professor of Biological Science dari Florida State University mencoba memberikan penjelasan tentang fenomena ini. Dia berkata bahwa apa yang menyebabkan pola seperti bercak-bercak pada tanah ini disebabkan oleh RAYAP. Adanya gas tertentu yang terdapat dalam rayap tanah, bisa menyebabkan rumput-rumput mati secara misterius karena dibawah tanah tempat terjadinya bercak fairy circles merupakan koloni dari para rayap. Akan tetapi, lagi-lagi beliau tidak bisa membuktikan fenomena sebenarnya yang terjadi.
Sesungguhnya Walter Tschinkel tidak mungkin telah memecahkan misteri Fairy Circle
, tetapi ia dapat memberitahu fakta mengejutkan bahwa
lingkaran-lingkaran tanaman ini hidup (artinya bisa berjangkit ke
rumput-rumput yang lain). Puluhan ribu formasi berupa bercak-bercak
tanah, dengan diameter 2 sampai 12 meter padang rumput dari bagian
selatan Angola ke utara Afrika Selatan, batas-batas mereka sering
ditandai dengan pinggiran tinggi rumput.
Selain Fairy Circle, ada juga yang disebut Fairy ring. Fairy Ring adalah sebuah formasi lingkaran berbentuk cincin yang terjadi secara alami dari tumbuhan jamur.
Fairy
ring atau Cincin Peri juga menempati tempat yang menonjol dalam
cerita rakyat Eropa sebagai lokasi gerbang ke kerajaan peri, atau tempat
dimana para elf berkumpul dan menari. Menurut cerita rakyat, sebuah
cincin peri muncul ketika peri-peri, atau elf muncul. Dan fenomena Ini
akan menghilang tanpa jejak dalam waktu kurang dari lima hari.
Jika benar Fairy Ring adalah gerbang/gateaway dari dunia peri, saya minta izin anda para pembaca untuk tidur dan bermimpi sebentar agar bisa bertemu dengan Tinkerbell.
No comments:
Post a Comment